Selasa, 28 Juni 2011

cinta buta

by Dian Aza on Thursday, March 31, 2011 at 9:56pm
Cinta adalah sepasang mata tanpa wajah. Beterbangan ke segala arah mencari wajah, tak ada yang mau meminjamkan wajahnya barang sejenak, membiarkan cinta membenamkan mata pada tulang pipinya. Masingmasing wajah sudah punya mata yang dicintai sendiri sepenuh hati, dicintai pula oleh sang kekasih. Cinta menjadi sedih, namun tak berhenti terbang ke segala arah.

Hingga suatu hari cinta bertemu dengan seorang buta yang dengan senang hati menerima sepasang mata melekat pada wajahnya. Dengan mata cinta si buta bisa melihat dunia, alangkah indah, sungguh indah tak terkira. Dengan mata cinta si buta menuliskan semua keindahan dunia yang dilihatnya. Seindah dunia yang dilihatnya, seindah itu pula si buta menuliskannya, tak lupa dituliskannya juga kisahnya tentang mata cinta yang telah membuatnya bisa memandang dunia begitu indah. Banyak orang membaca dan menyukai tulisan si buta bermata cinta.

Suatu hari si buta akhirnya meninggal dunia dengan bahagia. Sekali lagi cinta menjadi mata tanpa wajah, beterbangan tak tentu arah, kesepian dan kehilangan. Cinta selalu mengenang harihari menyenangkan yang telah dilaluinya bersama si buta yang telah wafat. Dalam kesedihannya cinta juga menyimpan ingatan tentang banyak wajah yang dulu pernah menolak dan menepiskannya ketika dia mencoba singgah, melekatkan matanya pada wajahwajah. Manusia yang mempunyai sepasang mata yang bisa melihat dengan sempurna selalu tak ingin cinta menghalangi pandangannya. Cinta tak ingin merasakan lebih banyak duka, cinta tak lagi menawarkan matanya kepada wajahwajah yang lalu lalang dihadapannya. Sepanjang hari cinta hanya diam di sudut jalan, menjauh, hampir sembunyi dari pandangan mata siapa saja.

Sungguh sayang, cinta sedikitpun tak tahu kalau banyak orang telah membaca tulisantulisan si buta menjadi ingin berjumpa dengan cinta, ingin juga mencoba melekatkan cinta pada matanya macam si buta, berharap dapat melihat dunia seindah yang dituliskan si buta.

Semakin hari kian banyak manusia yang membaca tulisantulisan si buta, mereka semua semakin penasaran mencari, sangat ingin bertemu cinta. Tapi cinta yang tak paham akan hal itu tetap diam di sudut jalan, hampir bersembunyi dari keramaian dan pandangan manusia, sambil terus berharap akan bertemu sekali lagi dengan seorang buta yang lain. Seorang buta yang diharapkan cinta akan sebaik almarhum si buta yang dulu mengijinkan cinta melekat di wajahnya, menjadi matanya* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar