by Dian Aza on Sunday, May 15, 2011 at 12:17am
Bulan apa ini, seperti awal musim semi yang keras kepala menggenggam segumpal salju. Tanganku beku selalu jika kusentuh gambar matamu. Kau tak tahu aku menggambar matamu di keningku, cukup satu.
Aku jadi bisa tidur pulas juga lama, gambar matamu selalu terbuka menjaga bendabenda langit kesukaanku. Bangun tidur kuceritakan pada gambar matamu tentang lembah di dalam kepalaku. Lembah yang tak pernah menampik angin, cahaya dan hujan air juga es. Selalu terbuka, dalam, menampung, lengkung demi lengkung garis wajahmu.
Tak kenal waktu, serupa akhir musim gugur yang tak mau berhenti bermain angin. Aku berputarputar di depan cermin selalu gambar matamu memainkan musik*
Aku jadi bisa tidur pulas juga lama, gambar matamu selalu terbuka menjaga bendabenda langit kesukaanku. Bangun tidur kuceritakan pada gambar matamu tentang lembah di dalam kepalaku. Lembah yang tak pernah menampik angin, cahaya dan hujan air juga es. Selalu terbuka, dalam, menampung, lengkung demi lengkung garis wajahmu.
Tak kenal waktu, serupa akhir musim gugur yang tak mau berhenti bermain angin. Aku berputarputar di depan cermin selalu gambar matamu memainkan musik*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar