Rabu, 29 Juni 2011

berkaca

by Dian Aza on Saturday, June 11, 2011 at 11:24pm
Matamu semula telaga di mana malam terjaga, nanar menelan langit seluas wajahku, memudarkan garis batas pasir dan gelombang. Duduk di tepinya aku terus menduga seutuh apa kaulesapkan sepi yang mengambang di bayang bulan.

Sampai pagi menyala, telaga di matamu membeku. Segera kuusap bibir waktu terjaga, berharap sempat kaucuri retak kataku semalam, kausimpan di bening kaca*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar