by Dian Aza on Tuesday, May 17, 2011 at 10:00pm
Kau pasti bisa mengirimkan apa saja untukku hujan atau sinar bulan. Purnama demi purnama meluncur pelan, rebah satu demi satu di jemariku, kemudian bangkit memeluk pundakku, mengusap rambutku.
Tapi di langit masih tergantung satu purnama, keemasan di semburat awan tersipu menatapku. Terangnya tak berkurang sedikitpun, meski sebagian pecahannya berserakan di dekat kakiku*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar