by Dian Aza on Wednesday, April 27, 2011 at 12:16am
Seorang budak duduk tegak di atas punggung keledai, langkah empat kaki tak acuh membawanya mendekati tiang gantungan. Budak tidak pernah merasa lebih terhormat dibanding hari itu, semua mata memandang wajahnya. Budak yang berseri siap merayakan kehidupan di saatsaat paling akhir. Anjing menggonggong, burung berkicau, sapisapi mengibaskan ekornya mencandai lalat yang mencoba mencolek pantatnya. Hari yang indah, budak yang baik sedang menunggang keledai yang ikhlas. Mereka berdua, seorang budak dan seekor keledai telah samasama sepakat kematian dan ketololan adalah penghibur paling manjur bagi yang kehilangan harapan dan kepintaran mengolokolok kulit kacang di riak kolam, sarung pedang tenggelam, cepat menghilang jejaknya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar