by Dian Aza on Friday, June 3, 2011 at 10:40pm
Kota berderit terinjak roda, kukira siapa membuat roda berderit, serupa gigi runcing mengunyah tangis, tenggelam, tenggelam aku dalam sayatan lelah demi lelah, melebar luka. Bak kendaraan mengangkut ayam dan sapi sapi malang, kusangka berpacu mendekati maut. Terbenam sangat asing dan pening kuingat waktu kau tak ada. Lenganmu seakan baru terjaga, bergetar di pundak, bersiap menyeberang jalan, meninggalkan ngilu di tulang punggungku. Deras hasrat berjatuhan membasahi rambutku, hitam pekat, menghanyut kau di urat nadi, semerah darah*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar