by Dian Aza on Thursday, June 2, 2011 at 11:55pm
Rabu, 29 Juni 2011
pendar
Betapa nyaman berdiam sepanjang hari di ruang gelap dan sempit dalam tubuhku sendiri. Kau ada di sana, selalu tak pernah beranjak, tak berjarak. Hanya di ruang gelap dan sempit aku merasa manusia pemilik dunia. Sungguh sungguh sebuah dunia seutuh bola, berpendar bundar, handal menggelinding kemana mana, tungkaimu riang mengejar, kiri kanan bergantian mendekat. Aku tak pernah tahu seluas apa ruang sempit, seterang apa gelap, pecah resah dihela nafas lega, menghembuskan hening di sekujur wajah, satu wajahmu, tak pudar, tak menyamar, tak menggenapi hitungan, bahkan tak saling mengenal, tak perlu persinggahan, mengusir penantian yang berdiri kaku di jalan keluar. Kukekalkan saja untukmu satu permainan tanpa akhir, tanpa wasit yang bertugas meniup peluit sebelum menyampaikan berita sia sia, keputusan salah benar. Di ruang sempit dan gelap dalam tubuhku, aku bebas menjadi tuhan atau hantu hanya untuk satu manusia yang menghidupkan surga sekaligus neraka cukup dengan sekedip mata, kau meninggi, menguasa, menerangi segenap alam semesta*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar