Selasa, 28 Juni 2011

untuk pangeran kecil

Tidak Nak, jangan panggil Ibu kepadaku yang sering lupa bagaimana melahirkanmu, menyusui, menimang, mendongeng, menjadi lawanmu bermain layanglayang.
Jangan panggil aku Ibu setiap kali aku lupa cara mengejan, mendorong tubuhmu menemui ruangan terang di luar rahimku.
Jangan panggil Ibu ketika aku tak ingat saatsaat hangat mendekapmu di dalam lenganku, melekat di dadaku. Jangan panggil Ibu ketika aku membiarkan kau duduk di lantai sendirian sementara aku sibuk berbicara dengan orang asing yang bertanya berapa usiamu.
Jangan panggil Ibu pada saat aku berkata dengan nada datar menyuruh kau belajar padahal matahari sedang bersinar cerah dan awan berarak riang.
Jangan panggil Ibu kepadaku kapan saja aku terlalu lelah untuk menceritakan tentang negeri dongeng, pangeran tampan menunggang kuda terbang yang bertempur dengan seekor naga demi tuan putri di menara istana.

Jangan panggil Ibu kepada seorang perempuan yang tak bisa menjadikan masa kecilmu jauh lebih manis dari pada masa kecilnya sendiri.
Jangan panggil Ibu kepada seorang perempuan yang tak bisa menjadikan anaknya seorang pemimpi yang baik hati.
Jangan panggil Ibu kepada seorang perempuan yang tak berani bersujud di kakimu dan menyebutmu, pangeran kecil*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar