Selasa, 28 Juni 2011

selalu

by Dian Aza on Tuesday, May 31, 2011 at 8:47pm
Di bawah sorot lampu yang riuh bicara tentang licin dan kilau aspal jalanan, sepi melangkah sendiri, menengadah menatap cahaya, jauh lebih redup dan samar dari sinar lampu. Berpendar, berpencar, saling menyapa dengan kedipan kedipan ringan. Sepasang matamu selalu tersenyum pada jalan buntu, batu batu dan debu di tubuhku*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar