Rabu, 29 Juni 2011

sepasang batu

by Dian Aza on Wednesday, June 8, 2011 at 9:40pm
Seseorang telah merobek bulan hingga koyak lingkarnya, tinggal selarik tipis melengkung bersudut lancip di angkasa malam. Seseorang hendak membuktikan tak ada gunanya bulan bersinar penuh jika kubilang tak bisa kulihat langit hitam tersenyum padaku. Bintang bintang segera berbaris membentuk rupa rupa lambang lambang yang biasa dipakai seseorang mengirimkan pesan untukku yang cuma sebongkah batu.

Aku terharu, sayang tak bisa menangis sendu. Betapapun seseorang yang sanggup menyabit bulan menyayangiku, aku tetap sebongkah batu. Bahkan jika ada ciuman ajaib untukku, aku tetap membatu. Sebongkah batu tak bisa bertanya kenapa tiba tiba ada sebongkah batu lain menempel padaku. Sebongkah batu tak tahu kalau seseorang yang baru menciumnya berubah pula jadi sebongkah batu. Bulan sabit menerang tawanya, bintang bintang behamburan mendekat, merayakan kehadiran sebongkah batu baru disisiku*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar