Rabu, 29 Juni 2011

jari jari

by Dian Aza on Sunday, June 12, 2011 at 12:45am
Dia sakit jiwa, telunjuk tangan kiri menunjuk kening sambil berbisik mengadu kepada ibu jari. Jari tengah mencuri dengar jadi bersemangat menjulur, tegas dan ngawur. Jari manis merasa tersisih, mendekati kelingking yang cuma bisa menyentuh sebutir demam yang terjatuh dari lubang hidung.

Jari jari tangan sebelah kanan kompak berteriak, bisakah kalian, wahai jari jari tangan kiri mengerjakan yang lebih berguna dari pada berdebat.

Tapi kami sedang mencoba mengalihkan perhatian lengan agar lupa keinginan mengayunkan pedang.

Kalau begitu kita harus bersatu untuk meremukkan kepala batu, ibu jari tangan kanan berkata bijak.

Tidak, biar batu batu tetap terkurung dalam kepalanya, dia sakit jiwa, ibu jari tangan kiri berkeras hati.

Kepala tiba tiba tertawa, hei jari jari, kalian tak punya bapak* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar