by Dian Aza on Thursday, May 5, 2011 at 5:03pm
Seteguk senja untukmu, lalu jeda.
Menjelang malam, menjemput bulan masih tidur siang di dadamu.
Seteguk senja merona, tak berjarak kematian.
Aku masih bingung kenapa mau mati tapi takut sepi.
Senasib rumput di geraham sapi menari, menari,
seteguk senja merajuk, menunduk, memeluk urat kaki*
Menjelang malam, menjemput bulan masih tidur siang di dadamu.
Seteguk senja merona, tak berjarak kematian.
Aku masih bingung kenapa mau mati tapi takut sepi.
Senasib rumput di geraham sapi menari, menari,
seteguk senja merajuk, menunduk, memeluk urat kaki*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar