by Dian Aza on Monday, June 13, 2011 at 4:32pm
Seorang buta bertanya apa warna matahari kepada seorang tuli. Pohon pohon bernyanyi.
Para petani menanak jerami untuk mengisi perut, menebarkan butir butir beras ke atas tanah sebagai persembahan kepada burung burung gagak. Maut mencatat.
Seekor kerang menggadaikan cangkangnya kepada karang demi membeli sebutir mutiara. Lumba lumba bercerita.
Para malaikat meremas remas malam membentuk seperangkat dapur dan ruang makan lengkap dengan hidangan pembuka dan makanan penutup dari terbit matahari hingga terbenam. Iblis menangis.
Tidak ambil bagian dalam setiap peristiwa, aku terus menyilangkan benang mewarnai sepetak demi sepetak dari sehelai kain yang terkulai di pangkuanku. Menggambar tuhan dengan jarum dan benang. Seekor singa menjaga anak domba, berbaring berdekatan. Anak domba dan singa di antara rimbun bunga aneka warna. Berlatar belakang langit biru cerah, awan awan putih semakin teduh dikusamkan debu debu pertanda betapa lamban kerjaku.
Apa warna matahari anak anak petani bertanya kepada tiang tiang besi*
Para petani menanak jerami untuk mengisi perut, menebarkan butir butir beras ke atas tanah sebagai persembahan kepada burung burung gagak. Maut mencatat.
Seekor kerang menggadaikan cangkangnya kepada karang demi membeli sebutir mutiara. Lumba lumba bercerita.
Para malaikat meremas remas malam membentuk seperangkat dapur dan ruang makan lengkap dengan hidangan pembuka dan makanan penutup dari terbit matahari hingga terbenam. Iblis menangis.
Tidak ambil bagian dalam setiap peristiwa, aku terus menyilangkan benang mewarnai sepetak demi sepetak dari sehelai kain yang terkulai di pangkuanku. Menggambar tuhan dengan jarum dan benang. Seekor singa menjaga anak domba, berbaring berdekatan. Anak domba dan singa di antara rimbun bunga aneka warna. Berlatar belakang langit biru cerah, awan awan putih semakin teduh dikusamkan debu debu pertanda betapa lamban kerjaku.
Apa warna matahari anak anak petani bertanya kepada tiang tiang besi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar