Rabu, 29 Juni 2011

perjalanan

by Dian Aza on Tuesday, June 7, 2011 at 2:10pm
Kebahagiaan menyelinap diam diam di keramaian, meleleh bersama peluh, menggenang pada selaput yang berdenyut antara kelopak dan biji mata.

Aku memandang buram, menunggu kebahagiaan siap sedia sia sia, menjadi rapuh, ringan, melayang berjatuhan seacuh daun daun yang telah menempuh waktu. Daun daun yang genap menjalani musim musimnya, daun daun yang tak lagi hijau, tak bisa melambai gemulai, mengeras warna tembaga, jatuh pelan merebah di atas tanah pada celah rerumputan dan batu batu, tersangkut di rimbun semak semak, terhanyut di riak sungai.

Aku terus menunggu kebahagiaan menjadi bersahaja, berserah pada angin mengantarnya hijrah dari pucuk pucuk ketinggian ke tempat rendah, agar bisa kudengar suaranya gemeretak di telapak kaki kuda dan roda roda kereta yang menginjaknya dalam perjalanan pulang dari pasar ke ladang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar