Selasa, 28 Juni 2011

membunuh mimpi

by Dian Aza on Tuesday, May 24, 2011 at 10:13pm
Bukan hanya sekali kuingkari seringai dendam di wajahku sendiri. Kau selalu datang membawakan sapu tangan. Sapu tangan yang tak mahir menghapus jejakmu di tulang pipiku. Musim hujan terlampau panjang sekarang, katak bernyanyi terlalu riang, bikin kuterlena, tak juga membalik sehalaman buku. Kau kerjakan bagianmu, aku tak menunggu segarispun warna pelangi dari kerutan kening. Betapa naïf berharap pada sepotong wajah dalam cermin.

Cermin retak memandang bola mataku, apakah setajam pisau atau sekokoh batu. Hujan membuat segalanya basah. Kisahkisah mencoba menghiburku. Tapi aku hanya butuh kau saja, dalam diam yang tegar di tengah ruang. Kau yang memandang aku pecah berserakan oleh tikaman belati yang terhunus dari senyala api*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar