by Dian Aza on Wednesday, May 4, 2011 at 10:41pm
Tak ada lagu yang cocok. Aku butuh nada sumbang, dunia terlalu indah. Kayu dibakar menghangatkan udara, bukubuku dibakar menghanguskan dendam. Yang berkata tak ada asap tanpa api harus dipuaskan hasratnya, pepatah tak baik siasia. Biar manusia mengalah, menyerahkan anakanaknya untuk disembelih. Gedunggedung perlu gizi supaya bisa mencakar langit. Bukankah manusia tua melihat langit ikutikutan terlalu genit, matanya berkedipkedip dibalik asap.
Api tak ingin berhenti merayakan lepuhnya kulit pohon, halaman buku, potongan tubuh. Lidah pecahpecah membaca rasa, cuma satu keluh, masih butuh nada sumbang, dunia terlalu meriah. Kepala manusia serupa cerobong asap, aku memanjat, tak turunturun, di atas banyak layanglayang menerbangkan anakanak yang tak pandai bermain api di ujung lidah*
Api tak ingin berhenti merayakan lepuhnya kulit pohon, halaman buku, potongan tubuh. Lidah pecahpecah membaca rasa, cuma satu keluh, masih butuh nada sumbang, dunia terlalu meriah. Kepala manusia serupa cerobong asap, aku memanjat, tak turunturun, di atas banyak layanglayang menerbangkan anakanak yang tak pandai bermain api di ujung lidah*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar