Saat kaubuka matamu, sunyi menarikan bunyi gelora laut, berpelukan berputar mengitari batangbatang bakau di teluk tersembunyi. Karang terbahak tersedak ombak. Awan hitam bersorak. Badai mengerlingkan mata; mari kita rayakan riang gelombang setinggi bintang. Kerangkerang mulai mabuk meninggalkan cangkang, berserah pada maut dilehermu, mutiara bertahan, cemburu pada sajakmu. Gelombang pecah jadi peluh. Selimuti aku dalam buih serupa sayap bidadari, ku jatuhkan diri diatas pasir, memeluk hangat rindu ditubuh pantai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar