Siang hening. Udara lembab dari dalam sepatu mengeluh, bunyibunyi yang sama merasuki otak. Petanyaan dungu, kenapa harus ada siang memanjang, memisahkan kaki dari lantai. Mengurung ceritacerita dalam kaos kaki, kulit sepatu merindukan otot dan denyut daging di masa lalu. Aku merindukan senda gurau di ruang yang hilang. Ruang yang lupa cara melukis bayang. Lampu terlelap, hening itu seakan memaksa sepatuku pergi mencari pintu rumahmu*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar