Kamis, 23 Desember 2010

di bawah sayapmu

Masih ada kelembutan di balik sayapsayap berduri. Aku mau berlindung di bawahnya. Menghirup udara lembab dari masa ke masa, berpurapura melupakan lukaluka yang berdatangan sambil tertawa. Bukankah aku anakmu, tentu aku tahu seberapa anyir darahmu keluar masuk jantungku. Meninggalkan pintu berayun tanpa suara. Dalam diam aku boleh menyentuhmu, dalam diam aku boleh memelukmu, menjadi seseorang yang sederhana, atau menjadi salah satu dari anakanak yang duduk melingkar mendengarkan sebuah dongeng. Aku tak pernah yakin bahwa aku boleh menjadi sesuatu yang akan mengingat kelembutan di balik luka. Namun kau selalu percaya aku bisa. Bisa terus menjadi kabut, sebelum embun meleleh di atas selembar daun pada pagi terakhir, sebelum matahari membakar sampai kering, sebelum angin pagi memisahkan daun dengan pohon. Aku bisa terus menjadi kabut, mengapung di jalanjalan, menyentuh dan memeluk diamdiam daundaun emas yang berbaring lelah setelah membacakan banyak cerita*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar