Kamis, 30 Desember 2010

sabtu pagi

Kita boleh berjumpa kembali, sabtu pagi. Tak ada gemuruh, seekor rusa keluar dari kolong meja, menggerakkan kepala dan tanduknya, membuat seisi kelas tertawa dan bertepuk tangan. Lingkaran daun cemara, kenari panggang, loncang tembaga, semua terkenang. Sabtu pagi tak mengerti, kenapa darah berceceran di daun pintu, kental, tanpa tubuh. Aku telah melubangi atap rumah, menggantung kaos kaki sebelah, membawa bangkai salju ke dalam rumahku. Tapi pintu, sudah terlanjur bunuh diri*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar