Kamis, 23 Desember 2010

kau yang kekanakan

Hidup serupa es krim, terlalu manis, dingin dan sehat untuk dipercaya.
Satu menit sebelum musa mengayunkan tongkatnya.

Mati seperti madu, juga manis, hangat dan menyehatkan, masih pula ditambah warnanya keemasan,
bercahaya. Satu detik sebelum nurdin menekan tombolnya.

Kau tertawa, kau tertawa keras,”Betapa aku menyayangi kalian yang kekanakan, suka melempar dan memencet semua benda. Bermainlah, bermainlah, biar semua batu, dinding dan pintu pecah, runtuh. Biar seluruh bumi jadi padang rumput, tempat paling nyaman untuk dombadombaku…”

Ahh, benarkah kau yang tertawa dan berteriak itu ?
Sudah kuduga sejak semula, kau cuma suka bercanda, bermain dengan dunia.
Surga dan neraka itu apa bukan hanya bualanmu saja. Aku ingat anakanak juga pintar membual tentang apa saja, roket dan kapal selam, putri duyung dan pangeran katak.

Tawamu semakin hebat mengguncang jagad, menumpahkan segala yang cair, pecah semua mataair.
Menghanyutkan segala yang tak pandai bermain air*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar