Kamis, 23 Desember 2010

jumat siang di sebuah lapangan

Hari ini terlalu pendek untuk angananganku. Tak sepanjang benang layanglayang yang beterbangan di lapangan. Tapi, aku masih bisa melihat tuhan duduk menunggu bapakbapak selesai sembahyang. Tuhan nampak tak sabar, menatap angkasa dengan segulung benang gelasan dan dua layanglayang di tangan. Yang satu sudah siap terbang, yang satunya lagi dijadikan cadangan, kalaukalau benang tuhan kalah tajam dengan benang anakanak nakal yang tak patuh pada bapak. Tuhan nampak tak sabar menunggu mereka datang, anakanak nakal yang mengajak tuhan bermain layanglayang di waktu sembahyang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar