Kamis, 23 Desember 2010

kau yang manis

memindahkan wajahmu dari gambar ke dalam ingatan, serupa menuangkan gula berlebih ke dalam secangkir kopi. menciptakan rasa manis di celah gigi beraroma mint. maka aku tersenyum, menggali sebuah lubang di pipimu. di sana kita bisa menjatuhkan diri, sembunyi dari rasa ragu, dengan sedikit ngilu.

tapi tak akan ada keluh dari setiap teguk kenangan, hanya sedikit buih di atas genangan hitam yang bersinar. lalu rambutmu mulai menggetarkan lagulagu, semerdu nyanyian ombak. tak lelah merayu pasir dan batubatu di dadaku. berayunayun kita, menimang malammalam gelisah. mataku mulai tertawa, atau manangis bahagia (?)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar