Aku akan memotong hari ini, memendekkan jarak antara rumah dan pusat kota. Menyerah pada segenap gelisah di sepanjang jalan, duduk bersama keranjangkeranjang buah srikaya, nanas dan pepaya, mendengar kisah mereka tentang kebun dan burungburung. Tuhan lalu lalang dalam rahangrahang yang berbeda, entah mana yang sebenarnya tuhan, yang penyayang. Aku mencari tumit paling bersinar, kepadanya ingin kuserahkan semua kesiasiaan panjang yang menindih dadaku. Cinta berserakan di setiap langkah, tak terbaca*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar