Ciumanmu melumat surga, atau membakar neraka. Aku tak bertanya, hanya menimbangnimbang apa yang bakal tertulis dalam lembar tagihanku kelak. Harga yang harus kubayar untuk menghirup nafasmu. Berapapun tak masalah, aku tak ingin menghitung segala yang kunikmati. Aku hanya enggan mengulangi sesuatu yang tak bisa berhenti dalam sebait sajak, walau berantakan. Bimbang menata rindu dalam katakata yang tak pernah bisa mengatakan sebenarnya rasa, terpenggal.
Menciummu, adalah meramu selaut racun dalam segelas maut. Menerjunkan jiwa dari puncak tebing hingga dasar jurang terdalam, di setiap celah batu, kutemukan bibirmu merekah berjutajuta*
Menciummu, adalah meramu selaut racun dalam segelas maut. Menerjunkan jiwa dari puncak tebing hingga dasar jurang terdalam, di setiap celah batu, kutemukan bibirmu merekah berjutajuta*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar