Jumat, 10 Desember 2010

keajaiban

Terhimpit gelisah diantara bukitbukit yang bergandengan di tepi bumi. Di lembahnya ada kutemui banyak kisah tentang perjuangan mencari sayap yang hilang sebelah. Aku seringkali berkunjung dipagi buta berkabut, mencari di sela tubuhtubuh raksasa mabuk, sesuatu yang seperti jejakmu. Angan liar berdansa dihampar permadani hijau, diiringi musik klasik dari rusia, meski kedengaran ganjil, tarian itu sangat cantik gemulai. Bunga bermurah hati sepanjang malam mekar, harumkan kamar, tak henti meneteskan madu ditempat tidurku. Ada banyak capung terbang, dengan sayapsayap ringannya, merentang serupa pesawat terbang kertas lipatan kanakkanak di masa yang tak terjangkau risau. Menggema nyanyian ‘ambilkan bulan’ , awan hitam menggumpal padat mencegat fajar. Jangan dulu usai malam ini sebelum puas kujumpai kau dinegeri sunyi, yang tanahnya sehijau kilat zamrud pada cincin diruas jari manis penjaga pintu mimpi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar