Jumat, 10 Desember 2010

cerita

Bintangbintang lelah bercanda, puas bermain, bosan berpencar. Mungkin waktu mengirimkan pesan, bumi mulai terpikat mimpi, pada langit sang kekasih. Maka langit berbenah, mengumpulkan titiktitik berkilau jadi satu berkas terang, agar tak rabun penglihatan bumi, mampu terus membaca dan belajar tentang galaksi. Gumpalan sinar tajam menantang lubang hitam. Kian padat, hangat hingga menyengat. Ufuk timur serona garis senyummu. Entah siapa yang pertama menamainya surya, yang darinya aku mengenal gairah. Pun, kejutan manis dari mendung, gerimis mendayu, sesaat sebelum hujan menyentuh tawa rumput dan bungabunga. Desah embun menggugah. Terbenamlah jenuh. Subuh memeluk jantungku..
Cinta langit begitu sah, legalitas tanpa batas, cahaya menikahi malam, melahirkan fajar…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar