Baju hangatku berkata, semua akan baikbaik saja, jejak hujan dan wajah bulan yang menggigil di lenganku akan menghangat dan mulai tersenyum, luka tak akan mengering sepanjang musim, tapi lengan dan tungkai belajar memahami perih, menggambar puisi yang tak minta dimengerti matakaki. Kita mulai bisa bicara bahasa angin, memilin rambut dan rumput, membujuk senja kembali mengirimkan warna, meski hanya segurat tak terurai sampai terbenam*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar