Selasa, 22 Februari 2011

blantika

Tuhan ada di mata, tuhan ada di kepala, tuhan ada di surga, tuhan ada di neraka, tentu tuhan juga ada di setiap sudut dan lengkung bumi, bukit dan lembah, buah dan sayur, tak ada satu tempatpun terlewat. Di semua tempat kau yang bernama tuhan ada, menganggukangguk menikmati segala yang digerakkan angin, sejukkah tuhan, apakah tuhan punya tubuh, tanganku lancang bertanya. Mataku mencari jawab di rintik gerimis, tuhan jatuh bersama air.

Jadi tuhan ada di mana malam itu, saat mela anjani bernyanyi sambil menari di atas panggung warnawarni, hujan kertas mengguyur deras. Kertas itu bernama uang, seribu rupiah setiap lembarnya, tuhankah yang berkata, rumi, atau lelaki berhidung panjang yang dulu cuma boneka? Ahh, tuhan basah kuyup, tersiram peluh, tapi tuhan pasti masih bisa menganggukangguk, seirama lagu dan getar pinggul.

Ahh…Tuhan memang maha bisa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar