Bisakah kaukatakan di kehidupan yang mana kisah itu tercipta. Berlompatan di lereng gunung, mereka bilang namanya tanjakan cinta, panjang penuh kelokan. Aku menghapalmu dengan kalimat tak terhitung, malam purnama, pagi berkabut, siang mendung, senja basah. Kuciptakan musimmusim rahasia kita.
Kelinci betina nakal, waktu itu aku menyusup ke kebun tuhan, menemukanmu mencuri sebuah labu parang paling besar, jingga keemasan, hidungmu bergerak sangat lucu. “Tuhan tak akan sampai hati menghukum sepasang kelinci.” Telingaku menganggukangguk, kelinci tertawa tanpa suara*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar