waktu ke waktu mereka ciptakan design baru,mereka sebut itu modern dan inovatif. Mungkin manusia memang mahluk yang hebat,konon malaikatpun mesti bersedia menyembah manusia.Mungkin karena tak ada malaikat yang bergelar sarjana teknik atau design grafis, yang bisa menemukan ide,merubah,merancang,memperbaiki segala hal yang diperlukan untuk hidup yang lebih nyaman atau nikmat. Tapi,apa iya hidup bisa jadi lebih baik dengan tinggal disebuah rumah yang dirancang sempurna oleh ahlinya,exterior plus interior designer top? Apa manusia bisa lebih nikmati hidup dan pekerjaannya dengan bantuan semua jenis alat yang telah ditemukan dan dirancang untuk tingkatkan produktifitas? Jawabannya pasti semua itu berguna. Kecerdasan,teknologi,iptek,adalah kemudahan dan keberuntungan,sangat membantu kerja manusia. Sayang hasilnya cuma lebih terasa pada kwantitas,dan sangat tidak merata. Sedangkan kwalitas hidup manusia yang mungkin bisa diukur dengan rasa puas dan bahagia bagi sebanyak mungkin orang belum terjamin. Seekor laba-laba tak bisa membuat sarang dengan bentuk lain,mungkin karena laba-laba tak butuh itu. Laba-laba kelihatannya selalu merasa puas dengan bentuk sarangnya,sejak dulu,entah kapan,sampai sekarang,entah sampai kapan. Bukankah itu yang disebut jenius dan humanis(ini sebutan untuk manusia,kalau untuk laba-laba mungkin laba-labanis). Karena manusia yang manusiawi,homo humanis adalah tujuan dari semua peradaban dan pembaruan. Manusia yang merasa hidup sepenuhnya,nyaman,puas dan bahagia. Salahkah kalau aku berpikir bahwa laba-laba sudah temukan rahasia hidup yang sejak dulu selalu dicari-cari manusia? Paling tidak,laba-laba tidak merasa perlu mendesign baru rumahnya,sarangnya dirasa cukup sempurna. Atau apa itu karena laba-laba tidak mengert apa arti kesempurnaan? Mungkin tak jadi masalah apapun alasannya,sepertinya laba-laba memang punya kelebihan,atau mungkin justru kekurangan? Aku tak yakin tapi,yang pasti salut pada laba-laba yang sepertinya mampu selalu merasa home sweet home pada sarangnya yang ketnggalan jaman*…
Sabtu, 20 November 2010
sarang labalaba
Manusia adalah sebuah ciptaan yang diciptakan dengan kemampuan untuk mencipta. Menciptakan segala hal yang diinginkan agar hidup lebih nyaman.Saat ini aku berpikir tentang rumah,tempat tinggal,tempat bernaung,hidup dan berkembang biak. Walaupun laba-laba juga punya rumah yang disebut sarang,dan sarang itu didesign dengan unik dan personal,namun tak ada perubahan,inovasi,atau apapun juga namanya. Setauku dari dulu hngga hari ini sarang laba-laba ya semacam itu saja bentuknya. Manusia tentu beda,dari
waktu ke waktu mereka ciptakan design baru,mereka sebut itu modern dan inovatif. Mungkin manusia memang mahluk yang hebat,konon malaikatpun mesti bersedia menyembah manusia.Mungkin karena tak ada malaikat yang bergelar sarjana teknik atau design grafis, yang bisa menemukan ide,merubah,merancang,memperbaiki segala hal yang diperlukan untuk hidup yang lebih nyaman atau nikmat. Tapi,apa iya hidup bisa jadi lebih baik dengan tinggal disebuah rumah yang dirancang sempurna oleh ahlinya,exterior plus interior designer top? Apa manusia bisa lebih nikmati hidup dan pekerjaannya dengan bantuan semua jenis alat yang telah ditemukan dan dirancang untuk tingkatkan produktifitas? Jawabannya pasti semua itu berguna. Kecerdasan,teknologi,iptek,adalah kemudahan dan keberuntungan,sangat membantu kerja manusia. Sayang hasilnya cuma lebih terasa pada kwantitas,dan sangat tidak merata. Sedangkan kwalitas hidup manusia yang mungkin bisa diukur dengan rasa puas dan bahagia bagi sebanyak mungkin orang belum terjamin. Seekor laba-laba tak bisa membuat sarang dengan bentuk lain,mungkin karena laba-laba tak butuh itu. Laba-laba kelihatannya selalu merasa puas dengan bentuk sarangnya,sejak dulu,entah kapan,sampai sekarang,entah sampai kapan. Bukankah itu yang disebut jenius dan humanis(ini sebutan untuk manusia,kalau untuk laba-laba mungkin laba-labanis). Karena manusia yang manusiawi,homo humanis adalah tujuan dari semua peradaban dan pembaruan. Manusia yang merasa hidup sepenuhnya,nyaman,puas dan bahagia. Salahkah kalau aku berpikir bahwa laba-laba sudah temukan rahasia hidup yang sejak dulu selalu dicari-cari manusia? Paling tidak,laba-laba tidak merasa perlu mendesign baru rumahnya,sarangnya dirasa cukup sempurna. Atau apa itu karena laba-laba tidak mengert apa arti kesempurnaan? Mungkin tak jadi masalah apapun alasannya,sepertinya laba-laba memang punya kelebihan,atau mungkin justru kekurangan? Aku tak yakin tapi,yang pasti salut pada laba-laba yang sepertinya mampu selalu merasa home sweet home pada sarangnya yang ketnggalan jaman*…
waktu ke waktu mereka ciptakan design baru,mereka sebut itu modern dan inovatif. Mungkin manusia memang mahluk yang hebat,konon malaikatpun mesti bersedia menyembah manusia.Mungkin karena tak ada malaikat yang bergelar sarjana teknik atau design grafis, yang bisa menemukan ide,merubah,merancang,memperbaiki segala hal yang diperlukan untuk hidup yang lebih nyaman atau nikmat. Tapi,apa iya hidup bisa jadi lebih baik dengan tinggal disebuah rumah yang dirancang sempurna oleh ahlinya,exterior plus interior designer top? Apa manusia bisa lebih nikmati hidup dan pekerjaannya dengan bantuan semua jenis alat yang telah ditemukan dan dirancang untuk tingkatkan produktifitas? Jawabannya pasti semua itu berguna. Kecerdasan,teknologi,iptek,adalah kemudahan dan keberuntungan,sangat membantu kerja manusia. Sayang hasilnya cuma lebih terasa pada kwantitas,dan sangat tidak merata. Sedangkan kwalitas hidup manusia yang mungkin bisa diukur dengan rasa puas dan bahagia bagi sebanyak mungkin orang belum terjamin. Seekor laba-laba tak bisa membuat sarang dengan bentuk lain,mungkin karena laba-laba tak butuh itu. Laba-laba kelihatannya selalu merasa puas dengan bentuk sarangnya,sejak dulu,entah kapan,sampai sekarang,entah sampai kapan. Bukankah itu yang disebut jenius dan humanis(ini sebutan untuk manusia,kalau untuk laba-laba mungkin laba-labanis). Karena manusia yang manusiawi,homo humanis adalah tujuan dari semua peradaban dan pembaruan. Manusia yang merasa hidup sepenuhnya,nyaman,puas dan bahagia. Salahkah kalau aku berpikir bahwa laba-laba sudah temukan rahasia hidup yang sejak dulu selalu dicari-cari manusia? Paling tidak,laba-laba tidak merasa perlu mendesign baru rumahnya,sarangnya dirasa cukup sempurna. Atau apa itu karena laba-laba tidak mengert apa arti kesempurnaan? Mungkin tak jadi masalah apapun alasannya,sepertinya laba-laba memang punya kelebihan,atau mungkin justru kekurangan? Aku tak yakin tapi,yang pasti salut pada laba-laba yang sepertinya mampu selalu merasa home sweet home pada sarangnya yang ketnggalan jaman*…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar