Sabtu, 20 November 2010

untukmu

Apa kau masih mengerti seperti apa ku melukis mimpi ?
Masih ingatkah kau,dengan warna apa saja ku warnai kupukupu kertasku ?
Kau yang suka pada khayalanku tentang harihari indah di sebuah dunia yang bukan milik kita.
Kau yang suka pada caraku melukis matahari, dengan banyak lingkaran dan warnawarni,
ku pernah bilang,” ini persis rambutmu yang tergerai”, saat kau datang menjelang pagi.
Kau yang suka pada suatu hari saat kuceritakan betapa banyak burung bangau yang sempat kulihat berdiri diantara rumpun padi dengan menekuk kaki,yang membuatmu terbahak waktu ku bilang “begini”, sambil mengangkat sebelah kaki, sebelum ku terjatuh dalam pelukmu.
Kau selalu tertawa; jadikan waktuku cerah sepanjang hari.
Kau tertawa di pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari
Bahkan kau juga tertawa dalam mimpi, ku tak bisa temukan lagi celah dimana suara tawamu tak menggema di ruangku.
Kau yang membuatku selalu mencoba melukis senja dengan lebih merona, kupukupu kertasku makin semarak warnanya kau buat.
Taukah kau, sekarang ku sedang melipat kertaskertas berkilat, jadi banyak sekali kunangkunang kertas, akan kuterbangkan tuk mu nanti malam.
Semoga sempat kuselesaikan kunangkunang kertasku sebanyak yang ingin ku tunjukkan padamu; seterang apa cahaya yang selalu kau bawa disetiap malamku, kuharap bisa buat kau mengerti seindah apa kulukis mimpiku dalam lelapmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar