Sabtu, 20 November 2010

tenang saja, kau tak ke manamana

Tepat seperti kemarin dan sebelun kemarin dan sajak lama waktu berlalu malammalam sama panjang mengantar lelah tenpa pernah bisa rebah dalam gelisah
Selalu saja bigini tanpa ingin rindu menguntai waktu satukan serpihserpih kenang tentangmu sudah membeku padat rapat menghimpit sepi dalam tidur suri
Dindingdinding putih jadi saksi betapa terpaku hatiku pada lukisan purnama tergantung seakan tak pernah rampung mengurung angan dalam ruang remang
Aku masih tak mampu terbang sejak kau koyak sayapsayapku dengan tajam hasratmu untuk membawaku melayang melintas awanawan menjelajah angkasa dalam anganmu
Kau masihkah ada disana pandangi piluku meluluh dalam warnawarna dadu berserah ragu berharap jawab datang bawa tenang dengan senyum terkembang dalam hangatmu
Mungkin esok atau lusa dan sehabis lusa atau entah kapan akan tiba hari saat aku bisa bersama kau kembali berpegang tangan menyandarkan kepala larut dalam lagumu
Selamanya akan kunanti saatsaat kau langkahkan kakimu ke arahku dan kau rentangkan tanganmu meraih seluruh gelora mimpi acuhkan gundah dalam ruang hampa
Cinta dan cinta selalu goyahkan hati seperti kau dan kau runtuhkan jiwa tanpa halang tempati segenap benak tanpa sedepa tersisa untuk ku sembunyi dalam sunyi
Tepat seperti yang kubutuh dan ingin terikat pada pasrah tanpa syarat serahkan segenap katakata yang tak mampu terucap saat nyata cinta dalam maya

Tenang saja, kau tak kan kemanamana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar