Aku kehabisan waktu. Jam pasir ditanganku beku, lalu hidup, tak lagi patuh pada sentuhku. Mengepal telapak tanganku mencoba membalikkannya, berkeras dia pada tempatnya.
Aku kehabisan daya. Hanya ratap memetakan sisa harap yang kian senyap dibungkam hampa. Kau telah merejam luka yang selalu kupertanyakan dengan apa akan terhapus perihnya. Apakah aku mengeluh tentangmu, atau tentang waktu yang mematung lugu ditengah taman dimana kita terikat satu dipintu hati yang kita lukai.
Butir pasir waktu telah berkehendak menyadarkanku pada sepimu yang riang melagukan bunyi desah nafas dan hembus asap. Lesap tinggalkan ruang berdinding kertas dalam benakmu.
Aku sungguh kehabisan waktu saat kau bisikkan pada rohku, hanya jasad yang mampu balikkan kembali jam pasir itu. Aku tibatiba tau bukan waktu yang habis untukku, hanya tubuh yang luruh jadi abu.
Abu yang ingin kau buatkan wadah dalam tabung waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar