Kau bawa cahaya, entah dari apa, tanpa asap, dan aneh sekali, tak bisa menumbuhkan bayangbayang seram di sepanjang lorong dan dinding terjal yang kau lalui, bahkan katakkatak dan kelelawar tak terusik sedikitpun oleh langkahlangkahmu, ualarular malah menari seiring gerak nyala yang kaubawa, mereka semua gembira,terutama saat kau bilang akan merubah segala yang angker disini jadi moderen dan keren
Lenyaplah semua yang gelap, yang diam jadi nyanyian, nadanada riuh bersahut, beradu katakataku dan katakatamu, bait berkait, asa melesat terbang bersama rasa yang luar biasa, sungguh aku tak biasa menjadi bisa berdansa, apalagi macam ini, dibuai sutra serasa, sangat leluasa kau bisikkan suara hingga bergema megah
Aku terpana, apakah ini nyata, setiap nikmat yang kau bawa tanpa dosa, segenap pasrah mengusir harap dan pinta, bukakan pintu penghalang nista dan nirwana, hingga aku lupa bertanya dimana bisa ku rapalkan ayatayatmu yang lahir dari rahim bumiku, begitu bebasnya jemari menguntai tiap gerak tanpa terhalang jarak
Haruskah kuingkar pada karunia surga, pun yang tercurahkan dalam bentuk tanduk di kepala atau duriduri di tangkai hati, kini aku bukan diriku yang dulu, tentu aku tau semua karena kau, yang berikan kejutan tajam di setiap kelok jalan nan tlah elok pula karena kau yang tak pernah berhenti barang sedetik, terusmenerus kau tuliskan syairsyair cintamu di sepanjang jalanku
Seharusnya aku tau, sejak awal aku ada, hanya untuk memuja hurufhurufmu yang berserakan di lembarlembar buramku, yang nanti akan teruntai kata, merangkai kalimat, tersusun baitbait puisi terindah tuk dibaca saat aku dan kau menyatu di ujung lorong waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar