Jika bintangbintang membentang lantang
Tepat saatnya kau datang
Membawa senampan nikmatnya petang
Letupkan kembang api disembarang ruang
Runtuhlah halang
Terjang saja palang
Acuhkan jangan
Jika kutemui penjaga waktu duduk di depan pintu
Tentu takkan ragu sedikitpun kuhunus pedangku
Biar segera dia terlentang, serakkan kuncikunci jaman
Kuundang kau yang bukan pecundang tuk mulai lagi perjalanan panjang
Robohlah jenjang
Injak saja ambang
Sembahkan larang
Jika ada sebuah jalan dimana boleh kujumpa kau di ujungnya
Pasti kan ku langkah kaki luruslurus ke arahmu
Biar lelah, luka atau lumpuh tungkaiku bukanlah aral
Kau tunggu aku dengan sebotol racun paling mujarab
Buanglah gersang
Hinakan gamang
Muliakan liang
Bukankah sejak dulu kau telah sungguh mengenalku;
saat aku belum tau bahwa rusukmu adalah bakal tulangku
Aku; masih hanya pemuja liarnya angan
Tak puas menenggak riakriak garam yang mengalir sejuk di tengkukmu
Dalam bilik terkunci dimana kau culik setiap lirih yang mendenyut di nadiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar