Sabtu, 20 November 2010

doa

Setengah piring nasi masih mengepul harum. Tumis kangkung. Telur mata sapi. Sambal terasi. Sebagai pelengkap sekeping kerupuk ikan. Terbungkus kertas coklat. Ditambah segelas teh manis hangat dalam plastik terikat karet.
Siap tuk ku hantarkan pada seorang aki tua yang setia menunggu di halaman surau, saat temaram langit senja menghalau risau.
Semoga terasa sedap kau santap, nikmat, masih hangat saat menyentuh bibir, meresap gurih pada syaraf lidah. Lambat dan tenang merasuk rusuk, penuhi rongga perut, tercerna lembut dalam lambung.
Mengusir bingung, redakan resah, penyejuk dahaga.
Hapuskan lelah jiwa dan raga yang kelana, sepanjang perjalanan angan mencari ruang..

Terima kasih tak terkira aki tua, telah kau kosongkan gubukmu tuk kusinggahi letihku,
tuk setiap lapar dan dahagamu yang pulihkan hasrat ragaku.
Di dinding bambumu tadi, telah sempat kurekatkan sehelai surat cinta
penuh kalimat rindu jiwaku
pulang kembali padamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar