Sabtu, 20 November 2010

duh...cinta

Inginku gelap malam segera menatap mataku kembali.
Kebutaan membuatku tak bisa melihat dengan mata.
Menjadikanku mampu melihat apa yang tak bisa kulihat dengan mata.
Bening dan terang bagai laut tanpa gelombang.
Kulihat awan bercanda melukis bentuk-bentuk berbeda tiap waktu,lalu saling menebak di antara mereka,serupa apa wajah sang kawan.
Kulihat bintang-bintang berebut tempat di angkasa, berlomba mengedip menggoda kerling.
Kulihat bulan termenung cemburu pada fajar, bersaing berebut kata dari para pujangga.
Kulihat butir-butir buih berlari berkejaran di antara gelora ombak.
Begitu lincah berganti rupa dan warna; Rinduku pada mimpimu.
Angan membuatku melayang terbang; Biru dan jauh melintasi batas ruang dan waktu.
Aku merasa sendu mimpikan kau datang bawa seikat kembang.
Aku merasa syahdu dengarkan gema riang nyanyianmu temani nadanada senduku
Duh cinta.. betapa ku selalu memuja kau yang datang bersama pagi
Duh rindu.. telah ku persembahkan di altarmu seluruh katakataku, juga malammalamku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar