Jumat, 26 November 2010

ingatan

Dimanakah ingatan sembunyi malam ini
Akan kucari ditiap kelokan mimpi, di jejak sajaksajak usang, atau di ujung puisi yang terlupa hari. Harus kutemui ingatan itu untuk menikamnya hingga mati, agar bisa kau temukan kembali keheningan yang hilang dari kenangan masa kecil.

Ingatan sembunyi dalam hangat nyala api, dan akulah ngengat terpesona mendekat tak hirau hangus terbakar
Ingatan melesap senyap didinding kamar, dan kaulah rayap ditumbuhi sayap riang sekonyong terbang

Pecundang bukan ingatan itu, mencoba kelabui sesuap nikmat katakatamu, meramu jemu pada ruam demammu, mereka merupakannya sebagai senja dikulitmu, sempat aku terpesona oleh warnawarna marunnya, sebelum ingatanku tentangmu menjelmakan rindu jadi rintih pada gigil suhu tubuhku.

Ada yang mengetuk pintu
Ingatan datang bawakan talam penuh butiran embun serta seikat kembang, menarikku kedalam peluk, berbisik lirih ,”aku bertemu dengan dia yang kaucari semalam, dititipkannya untukmu semua ini agar kau masih mengingatnya saat aku sudah mati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar