Jumat, 26 November 2010

embun

Butir embun menitik haru diujung malam. Seakan langit merestui senyum tulus lambaian pamit bulan sabit merelakan fajar. Merekahlah timur, mengusir segala yang suntuk dan remuk dari jantung bumi.
Sedang kantuk ini, akan mewujud rona resah matahari dini hari. Menepikan setiap kisah mimpi meringkuk dalam pelukmu, lalu mengabur dihambur kepak sayap kupukupu dihalaman bukumu.

Pagi kembali; untuk katupkan kelopak matamu yang menarinari membuka kuncup angan mengembang nada riuh menyahut rinduku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar