Aku dan hujan pasrah dalam basah
Tetesnya melesatkan nikmat rasa hangat
Tentunya bukan tentang musim atau masa yang tenggelam
Hanya tentang ceritacerita yang hanyut sebelum surut
Bersemi tanpa takut menyerat kian erat
Serupa perjalanan aliran sungai;
Berawal mata air, lembahlembah hingga muara lalu samudra
Berputar lepas dari pusar harap yang mungkin sasar
Menetes sampai ke telapak kaki yang gigil manahan panggil
Terus menari dan menari dalam diam tanpa henti bersama perih dan rintih
Sesaat lagi mungkin air bah akan menyapu musnah tiap gundukan sampah
Takkan tersisa sepotong jejakpun untuk menuntunmu temukan siasiaku
Hanya ada pelangi hiasi pagi di atas bukit dimana mata air mengalirkan air mata yang begitu jernih; selalu sejuk memeluk waktu yang lapuk..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar