Sabtu, 20 November 2010

jenuh

Ku rindu nafas terakhirku
Detak jantung pada jiwa retak
Ku mau nadiku menyumbat
Darah beku pada tubuh kaku

Karena sudah sekian lama kutunggu kau datang tepati janji yang kaubisikan sebelum telingaku tercipta. Dan kubenci padamu yang makin lama kian alpa pada cinta yang kau tanam bahkan sebelum terbajak ladang hati oleh catatancatatan sufi. Lalu aku mulai muak saat kau cuma bisa pandangi tangisku meratapi sepi seolah tak kenal iba; kau biarkan aku berteman puing bahkan sebelum aku mampu maknai arti yang telah lantak berserakan di taman dimana seharusnya kita bercengkrama.

Akan kupeluk segala jaman agar bisa kuulang lagi seluruh kisahkisah yang belum ku asah

Bertemu lalu jatuh cinta padamu
Satukan tiap nafas dan detak
Alirkan merah darah di sepanjang lembahlembah dimana kita akan bercinta tanpa henti
Tanpa peduli matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar