siang; begitu gerah menahan resah, dan semua kertas yang berhamburan di mejameja kosong kehilangan setiap baris kalimat ternoda peluh. sudah sekian lama tak kutemu teduh.
beritaberita masih tentang kehilangan jalan pulang
hilang rasa
hilang raga
hilang rupa
hilang ruang
ingkarnya laju waktu yang sembunyi di balik koran itu sungguh indah dan siasia
aku menunggumu di luar jendela
di bawah hujan
merintih bersama petir, mungkin segetir takdir
meloncat menyambar kilat, akankah sekuat hasrat
tak mampu menahan curah hujan, namun ada yang lebih deras ;
hempas katakatamu pada dinding hatiku
syukurlah,
siang akan segera terbenam, mengubur setiap 'titik' terangmu yang butakan 'katakata'ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar