Jumat, 26 November 2010

rumah kita

Rumah adalah dimana sepatu ditaruh didepan pintu, menanggalkan kenangan yang terbawa jejak lumpur kering berbau amis, kata mereka ya..
Adakah kau didalam sana berbaring dilantai menatap awan, rumah kita tak beratap ya..

Untuk apa atap, selain hanya jadi penghalang langit yang rindu menatap matamu
Dan pintu, hanya jadi pembatas dimana alas kaki harus dilepas, demi rasa bebas dari letih dan luka yang sempat terbaca sepanjang jalan pulang ; mestinya layak dikenang, kan..

Akan kubersihkan lantai, pasti kusimpan baikbaik setiap jejak lumpur yang berserak di rumah kita,
sesudahnya ; betapa nikmat bersantai melepas lelah menunggu kau datang,
tak kusangka, saat ku tengadah, ada kulihat segumpal awan menggodaku, mencoba
lukiskan senyummu pada wajah langit..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar