Getarmu lirih menghujam tepat di jantungku
Luruhkan bilik-biliknya.lantakkan sekat-sekatnya
Apalagi sekarang
Tinggal detak gemeretak
Seakan tak ada lagi darah terpompa
Nadi membiru beku
Hanya tubuh
Luka lagi telanjang
Dipapah bayang-bayang menuju liang
Tapi,litani ini kenapa tak juga terhenti meski sudah habis nafas
Jalan masih tanpa arah dimana ujung dimana pangkal
Cuma pasrahku pada tikammu yang berulang
Tak berdarah bukan berarti tak tersayat
Tak bergerak pun tak mampu mengelak
Kau, penguasaku
Bentuk dan runtuhkanlah aku sesukamu
Asalkan Kau
Hanya Kau
Cukup sudah
Jika Kau ijinkan rohku merengkuh hakekatMu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar