Tangantangan malam terjulur liar mengacak rambutku. Kutengadahkan wajah menatap selengkung senyum langit dibulan sabit. Gemeretak kesunyian mengunyah cahaya, lalu muntahkan kembali nyala yang tak sempat tertelan, mengotori langit. Penuh iba kuusap wajah malam dengan doa, hingga muntahan cahaya berseri kembali. Menerbitkan bintang dilangit malammu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar