Masihkah kau tegar berjalan di atas setumpuk tubuh-tubuh tanpa nyawa,
Hampa kehilangan masa
Kau begitu lapar akan kebenaran
Terlantar pada hamparan pasir hitam di pantai tak bernama
Terus jalan tak tentu arah,segan pula tuk bertanya
Biar saja sesat
Biar saja bejat
Belum genap penat menandai setiap bekas luka,telah tergores luka baru
Basah dan bernanah
Kau masih tertatih susuri belantara,hilang rasa
Percuma mengiba pada norma
Sia-sia mohon belas kasih dari logika
Kau belum menyerah,tegar dalam pinta
Semoga tak gelap mata
Mungkin baiknya kau buta,bisa mencampak muak sambil nikmati tuak hangat
Buaikan saja ahlak
Lenakan kehendak
Sepertinya kau sudah tak tahan,
tak lagi sanggup hirau bisik kalbuku
tak kau lihat tanganku telah terkatup erat,bergetar menggapaimu
kau kian pudar,nyaris menghilang
kemana kau hendak sembunyi,
komohon, jangan terus kau ingkari kerinduan ini
pulanglah nurani,kembali ke raga ini
sebelum pasrahku terkubur di peluk bumi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar