Selasa, 28 Juni 2011

pohon di tepi jurang

by Dian Aza on Wednesday, April 13, 2011 at 10:19pm
Di tepi jurang sebatang pohon tumbuh sendirian. Tak ada tangan yang menanam, tumbuhnya dari sebutir biji yang tanpa sengaja dijatuhkan seekor burung nuri. Hujan menghilangkan dahaganya, siang menghangatkan ranting dan daun, angin meniupkan sejuk, senja melukis indah bayangnya dari kejauhan, bulan kadang-kadang mendekat, memasukkan pohon dalam lingkaran sinar.

Betapa baiknya bumi, membiarkan pohon tumbuh di tepi jurang, tak ada yang bersarang di batang dan pangkal dahannya. Tak ada yang memetik buahnya, selain burung-burung, kelelawar dan ngengat, hanya menggigit dengan gigigigi runcing, kecil dan menggelitik. Mereka yang bersayap tanpa sengaja membawa serta bijinya terbang, jauh atau dekat. Menjatuhkan biji di bagian bumi yang lain, mungkin di dasar jurang, di lereng gunung, di atas bukit atau lembah, di dataran tinggi atau pesisir. Di manapun bumi selalu sama baik.

Pohon tak pernah bertanya tumbuh dari biji buah pohon yang mana asalnya, tak pula resah ke mana benihnya akan jatuh, tertanam, tumbuh jadi berapa tunas. Pohon hanya tumbuh, batangnya menjulang miring seolah mengintip jurang yang selalu tertawa lebar menatap gerak awan dan bintangbintang*

1 komentar:

  1. Ijin share, terimakasih
    https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207877129915718&set=a.1254357928630.2039018.1520029503&type=1&ref=notif&notif_t=like

    BalasHapus