Selasa, 28 Juni 2011

eksponen

by Dian Aza on Friday, April 8, 2011 at 2:36am
Malam kembali jadi bayi, menangis tanpa henti ditinggal ibunya mencuci di pinggir kali. Popoknya sudah basah lagi, alas tidurnya lembab dan dingin, pantatnya ruam kemerahan. Tangis bayi semakin keras senada gerak lidah induk kucing yang sedang menjilati pantat anaknya. Sementara ibu masih tekun mencuci sambil bersenandung. Suara ibu sungguh merdu, membuat kucing jantan terpesona, duduk mematung di atas batu, melewatkan ikanikan yang berenang mendekat di bawah kakinya.

Bayi tumbuh menjadi subuh berkilau pada mata anakanak kucing. Sekeranjang besar cucian bersandar di depan pintu, bersih dan harum. Ikanikan baru saja mengantarnya dari kali, bersama selembar pesan dari kucing jantan, selamat makan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar