Pedati berhenti di depan gerbang, orangorang berloncatan dari gerobak kayu. Tubuhtubuh kurus berdebu. Mata cekung berjalan terhuyung. Masingmasing membawa cangkul. Besar dan kecil. Tangantangan kelabu mulai menggali. Tanah merah merekah. Pedati melepaskan tambatan sapi. Tubuhtubuh berdebu basah oleh keringat, melepuh, debu dan keringat bercampur, mengerak lumpur. Sapi merumput, memamah biak, terkantukkantuk. Lubang makin dalam. Tubuh berlumpur terbenam. Dalam. Kembali meringkuk di rahim bumi.
Senja ini, sapi pulang sendiri, tanpa pedati, tak ada yang mati*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar